Pages

Senin, 28 Oktober 2013

Batik Kab. Bungo








Setiap motif batik memiliki makna dan filosofi tertentu, misalnya motif Durian Pecah menggambarkan dua bagian kulit durian yang terbelah, tapi masih bertaut pada pangkal tangkainya. Dua belah kulit itu memiliki makna pada masing-masing bagiannya. Belahan pertama bermakna pondasi iman dan taqwa. Bagian satunya lagi lebih bernuansa ilmu pengetahuan dan tehnologi. Makna yang disimpulkan motif ini yaitu melaksanakan pekerjaan berlandaskan iman dan taqwa, serta ditopang oleh penguasaan ilmu pengetahuan dan tehnologi akan memberikan hasil yang baik bagi yang bersangkutan serta keluarga.

Pertumbuhan dan perkembangan batik Jambi pada masa sekarang memberi dampak yang sangat baik bagi penambahan perbendaharaan motif Batik Jambi. Penggambaran motif merupakan representasi watak dan karakter masyarakat Melayu Jambi dengan tipikalnya yang sederhana, egaliter dan terbuka terhadap hal-hal lain di luarnya, walau cenderung lamban merespon perubahan. Motif utama pada Batik Jambi sangat sederhana, tidak rumit dan cenderung konvensional. Mencirikan watak asli masyarakat Melayu Jambi. Jika ada motif Batik Jambi yang rumit dan detailnya kompleks, maka bisa jadi itu merupakan motif pengembangan baru yang muncul pada dekade 80-an. Beberapa daerah penghasil Batik Jambi diantaranya: Kota Jambi, Batanghari, Soralangun, Merangin, Tebo dan Bungo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar