Setiap motif batik memiliki makna dan filosofi tertentu, misalnya
motif Durian Pecah menggambarkan dua bagian kulit durian yang terbelah,
tapi masih bertaut pada pangkal tangkainya. Dua belah kulit itu memiliki
makna pada masing-masing bagiannya. Belahan pertama bermakna pondasi
iman dan taqwa. Bagian satunya lagi lebih bernuansa ilmu pengetahuan dan
tehnologi. Makna yang disimpulkan motif ini yaitu melaksanakan
pekerjaan berlandaskan iman dan taqwa, serta ditopang oleh penguasaan
ilmu pengetahuan dan tehnologi akan memberikan hasil yang baik bagi yang
bersangkutan serta keluarga.
Pertumbuhan dan perkembangan
batik Jambi pada masa sekarang memberi dampak yang sangat baik bagi
penambahan perbendaharaan motif Batik Jambi. Penggambaran motif
merupakan representasi watak dan karakter masyarakat Melayu Jambi dengan
tipikalnya yang sederhana, egaliter dan terbuka terhadap hal-hal lain
di luarnya, walau cenderung lamban merespon perubahan. Motif utama pada
Batik Jambi sangat sederhana, tidak rumit dan cenderung konvensional.
Mencirikan watak asli masyarakat Melayu Jambi. Jika ada motif Batik
Jambi yang rumit dan detailnya kompleks, maka bisa jadi itu merupakan
motif pengembangan baru yang muncul pada dekade 80-an. Beberapa daerah
penghasil Batik Jambi diantaranya: Kota Jambi, Batanghari, Soralangun,
Merangin, Tebo dan Bungo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar