Batik Bungo Dhenok Batik Onic
Selasa, 29 Oktober 2013
Senin, 28 Oktober 2013
Motif Batik BUNGO MUKO MACAN
Bungo Muko Macan
adalah suatu nama yang diambil dari tumbuihan yang warna dan bentuknya
mirip dengan muka Harimau. Dimana Macan adalah indentik dengan Harimau.
Tanaman Bungo Muko Macan (Rafflesia Hasselti)
terdapat tumbuh di kawasan Taman Nasional Bukit Tiga Puluh yang
termasuk dalam wilayah Kabupaten Tebo bagian utara perbatasan propinsi
Jambi dan Propinsi Riau. Dikawasan TNBT juga merupakan temapt tinggal
komunitas Suku Anak Dalam (Suku Kubu) Talang Mamak.
Dikawasan lain di Sumatera, Bungo Muko Macan juga dikenal sebagai Bunga Bangkai.
Motif
Batik Bungo Muko Macan mengandung makna bahwa setiap tumbuhan itu pasti
ada manfaatnya bagi kehidupan walau secara langsung tidak dapat
dikonsumsi.Corak yang melekat pada tumbuihan Bungo Muko Macan telah diaplikasikan kedalam suatu karya seni dan telah dikembangkan oleh pengrajin batik dalam bentuk motif batik khas Kabupaten Tebo. Mptig Bungo Muko Macan telah mendapat sertifikat Hak Cipta dari Dirjen Hak Kekayaan Intlektual Departemen Hukum dan HAM RI pada bulan Maret 2005.
Batik Kab. Bungo
Setiap motif batik memiliki makna dan filosofi tertentu, misalnya
motif Durian Pecah menggambarkan dua bagian kulit durian yang terbelah,
tapi masih bertaut pada pangkal tangkainya. Dua belah kulit itu memiliki
makna pada masing-masing bagiannya. Belahan pertama bermakna pondasi
iman dan taqwa. Bagian satunya lagi lebih bernuansa ilmu pengetahuan dan
tehnologi. Makna yang disimpulkan motif ini yaitu melaksanakan
pekerjaan berlandaskan iman dan taqwa, serta ditopang oleh penguasaan
ilmu pengetahuan dan tehnologi akan memberikan hasil yang baik bagi yang
bersangkutan serta keluarga.
Pertumbuhan dan perkembangan
batik Jambi pada masa sekarang memberi dampak yang sangat baik bagi
penambahan perbendaharaan motif Batik Jambi. Penggambaran motif
merupakan representasi watak dan karakter masyarakat Melayu Jambi dengan
tipikalnya yang sederhana, egaliter dan terbuka terhadap hal-hal lain
di luarnya, walau cenderung lamban merespon perubahan. Motif utama pada
Batik Jambi sangat sederhana, tidak rumit dan cenderung konvensional.
Mencirikan watak asli masyarakat Melayu Jambi. Jika ada motif Batik
Jambi yang rumit dan detailnya kompleks, maka bisa jadi itu merupakan
motif pengembangan baru yang muncul pada dekade 80-an. Beberapa daerah
penghasil Batik Jambi diantaranya: Kota Jambi, Batanghari, Soralangun,
Merangin, Tebo dan Bungo.
Langganan:
Postingan (Atom)