Pages

Blogger news

Senin, 28 Oktober 2013

Motif Batik BUNGO MUKO MACAN




Bungo Muko Macan adalah suatu nama yang diambil dari tumbuihan yang warna dan bentuknya mirip dengan muka Harimau. Dimana Macan adalah indentik dengan Harimau. Tanaman Bungo Muko Macan (Rafflesia Hasselti) terdapat tumbuh di kawasan Taman Nasional Bukit Tiga Puluh yang termasuk dalam wilayah Kabupaten Tebo bagian utara perbatasan propinsi Jambi dan Propinsi Riau. Dikawasan TNBT juga merupakan temapt tinggal komunitas Suku Anak Dalam (Suku Kubu) Talang Mamak.
Dikawasan lain di Sumatera, Bungo Muko Macan juga dikenal sebagai Bunga Bangkai.
Motif Batik Bungo Muko Macan mengandung makna bahwa setiap tumbuhan itu pasti ada manfaatnya bagi kehidupan walau secara langsung tidak dapat dikonsumsi.
Corak yang melekat pada tumbuihan Bungo Muko Macan telah diaplikasikan kedalam suatu karya seni dan telah dikembangkan oleh pengrajin batik dalam bentuk motif batik khas Kabupaten Tebo. Mptig Bungo Muko Macan telah mendapat sertifikat Hak Cipta dari Dirjen Hak Kekayaan Intlektual Departemen Hukum dan HAM RI pada bulan Maret 2005.

Batik Kab. Bungo








Setiap motif batik memiliki makna dan filosofi tertentu, misalnya motif Durian Pecah menggambarkan dua bagian kulit durian yang terbelah, tapi masih bertaut pada pangkal tangkainya. Dua belah kulit itu memiliki makna pada masing-masing bagiannya. Belahan pertama bermakna pondasi iman dan taqwa. Bagian satunya lagi lebih bernuansa ilmu pengetahuan dan tehnologi. Makna yang disimpulkan motif ini yaitu melaksanakan pekerjaan berlandaskan iman dan taqwa, serta ditopang oleh penguasaan ilmu pengetahuan dan tehnologi akan memberikan hasil yang baik bagi yang bersangkutan serta keluarga.

Pertumbuhan dan perkembangan batik Jambi pada masa sekarang memberi dampak yang sangat baik bagi penambahan perbendaharaan motif Batik Jambi. Penggambaran motif merupakan representasi watak dan karakter masyarakat Melayu Jambi dengan tipikalnya yang sederhana, egaliter dan terbuka terhadap hal-hal lain di luarnya, walau cenderung lamban merespon perubahan. Motif utama pada Batik Jambi sangat sederhana, tidak rumit dan cenderung konvensional. Mencirikan watak asli masyarakat Melayu Jambi. Jika ada motif Batik Jambi yang rumit dan detailnya kompleks, maka bisa jadi itu merupakan motif pengembangan baru yang muncul pada dekade 80-an. Beberapa daerah penghasil Batik Jambi diantaranya: Kota Jambi, Batanghari, Soralangun, Merangin, Tebo dan Bungo.